Search Engine

Wednesday, April 1, 2009

Melarang Yesus untuk Masuk ke dalam GerejaNya Sendiri

Waktu itu Minggu pagi yang cerah. Orang-orang pergi memenuhi gereja dengan pakaian yang bagus-bagus. Ketika mereka masuk, mereka diberi sebuah buletin yang berisikan pengumuman, tema khotbah hari itu, dan nyanyian yang akan dinyanyikan dan siapa yang perlu didoakan. Pada ujung belakang deretan yang hendak masuk berdirilah seorang tua. Pakaiannya kumuh dan tampaknya sudah beberapa hari ia tidak mandi dan mencukur janggutnya.

Ketika ia sampai ke depan pintu, ia melepas topinya dan memberi hormat pada usher. Rambutnya panjang, kotor dan kusut. Lalu usher itu berkata pada orang tua ini, “Maaf Pak Tua, tetapi Anda tak boleh masuk. Anda akan mengalihkan perhatian jemaat dan kami tidak menginginkan ada orang yang mengganggu kebaktian kami.” Orang tua itu memandangnya dengan wajah bertanya-tanya, ia memakai kembali topinya lalu ia meninggalkan gereja. Ia merasa sedih, karna ia ingin mendengar lagu-lagu pujian bagi Tuhan dan merasakan suasana ibadah dan hadirat Tuhan.Tetapi sayang sekali, ia tidak diizinkan masuk…


Di dalam sakunya ada sebuah Alkitab yang sudah tua dan usang dan ingin sekali mendengarkan Firman Tuhan, ia ingin mendengar pendeta mengutip ayat-ayat yang telah banyak ia garis bawahi di Alkitabnya. Tetapi sayang sekali, ia tidak diizinkan masuk….

Lalu ia menundukkan kepala dan berjalan menuruni tangga gereja yang besar itu. Ia duduk di luar halaman gereja dengan harapan masih bisa mendengar lagu-lagu pujian kepada Tuhan melalui pintu yang telah ditutup itu. Ah, betapa inginnya ia berada di antara mereka. Betapa rindunya ia beribadah mencari wajah Tuhan. Beberapa menitpun berlalu ketika seorang muda datang dari belakang dan duduk di dekatnya.

Lalu orang muda ini bertanya pada orang tua apa yang sedang ia lakukan. Orang tua itu menjawab, “Saya ingin sekali ke gereja hari ini mencari wajah Tuhan, tetapi saya kumuh dan pakaian saya telah tua. Mereka khawatir kalau saya mengganggu kebaktian mereka, saya tidak diizinkan masuk, itu sebabnya saya berusaha menikmati puji-pujian dan suasana ibadah dari luar.” Katanya dengan sedih. Lalu kedua orang itu berkenalan dan bersalaman.

Lalu Pak tua berkata : nama saya Stefanus, dan ia melihat orang muda itu berambut panjang seperti dia, mengenakan jubah, dan memakai sandal yang telah berdebu dan kotor. Lalu orang muda itu menepukkan tangannya ke bahu Stefanus dan berkata, “ Stefanus, jangan merasa terhina karena mereka melarangmu masuk. NamaKu YESUS, Aku juga telah berusaha untuk masuk ke gereja ini selama bertahun-tahun, dan mereka tidak membolehkanKu masuk.”

Apa yang bisa kita petik dari illustrasi ini ? Ada 2 hal : Pertama, tanpa kita sadari seringkali kita masih belum membuka hati memberi tempat bagi Yesus sekalipun kita sudah bertahun-tahun beribadah. Kedua, kita menghalangi orang lain untuk datang beribadah seperti yang dialami oleh Pak Tua Stefanus ini, kita belum membuka hati memberi tempat untuk jiwa-jiwa yang terhilang, hati kita tidak terbeban untuk jiwa-jiwa yang terhilang. Kita masih belum melakukan pelayanan ini, pelayanan memberi tempat.

APA YG DIMAKSUD DENGAN PELAYANAN MEMBERI TEMPAT ?

Membuka hati menyambut Yesus untuk sekali lagi lahir dalam hati kita sehingga hidup kita diubahkan.

Contoh: Orang Majus.

Orang majus ini memberi tempat bagi Tuhan. Buktinya orang majus mempersembahkan harta mereka. Kalau orang majus mempersembahkan harta mereka, berarti mereka itu telah mempersembahkan hati mereka. Sebab ada ayat yang mengatakan dimana hartamu berada di situ juga hatimu berada. Bahkan setelah mempersembahkan harta mereka, Matius 2 : 12b menuliskan mereka pulang melalui jalan lain, artinya mereka tidak kembali ke jalan hidup mereka yg lama, sebab mereka sudah diubahkan, kapan mereka diubahkan ? Saat mereka membuka hati memberi tempat bagi Yesus, saat itulah hidup mereka diubahkan.

Kalau kita datang beribadah tapi hidup kita tidak pernah berubah itu berarti kita masih belum memberi tempat bagi Yesus di hati kita. Dalam Injil Lukas Yesus berkata orang Farisi pulang tidak sebagai orang yang dibenarkan, sebab meskipun mereka rajin beribadah tetapi mereka belum membuka hati untuk Tuhan.

Marilah kita memberi tempat buat Yesus lebih lagi pada tahun 2008 seperti orang Majus yang memberikan persembahan terbaik buat Dia!