Search Engine

Friday, April 17, 2009

HATI-HATI GUNAKAN LIDAHMU

Taukah kamu, kalo kita bisa hidup sempurna kalo kita bisa mengendalikan perkataan kita? Yakobus bilang begitu. “Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.” (Yakobus 3:2-5).

BISA DIPAKE APA AJA SIH LIDAH KITA?
“Lidah mempunyai kuasa untuk menyelamatkan hidup atau merusaknya; orang harus menanggung akibat ucapannya”. (Amsal 18:21 BIS). Biar katanya lidah itu anggota tubuh yang paling lemah (soalnya nggak punya tulang), tapi lidah itu penting banget buat hidup kita. Malah kalo nggak ada lidah, mungkin kita nggak bisa hidup kayak sekarang. So kita bakal liat apa aja sih yang bisa dilakuin lidah?

1. Ngomong
Fungsi utama lidah diciptain Tuhan ya emang buat ngomong. Kebayang nggak kalo kita nggak punya lidah, kita nggak bakalan bisa ngomong lagi. Dunia bakal sepi jadinya.

2. Bedain rasa
‘Hmmm enak ya makanannya.’ Ato, ‘Ah, kurang asin. Tambah garam ah...’ dari mana kita bisa tau rasa ato bedain makanan ini enak ato nggak kalo bukan dari lidah? Ini juga salah satu fungsi lidah yang Tuhan kasih sama kita. Buat bedain rasa, yang enak sama yang nggak enak. Jadi kalo GF!ers nggak bisa bedain rasa, artinya ada sesuatu yang salah sama lidahnya.

3. Mencerna makanan
Gimana kita bisa makan kalo nggak ada lidah? Menurut ilmu biologi lidah itu penting banget dalam proses pencernaan. Dia bantu kita menelan makanan. Dia juga bantu kita mengunyah makanan sampe lumat. Kebayang dong kalo nggak ada lidah, bisa-bisa badan kita jadi sakit, soalnya makanannya nggak dicerna dengan benar.

DARI OMONGAN
Nah, salah satu fungsi lidah yakni buat ngomong ternyata itulah yang disebut berkuasa dalam Amsal 18:21 (“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya,akan memakan buahnya”). Soalnya dari omongan kita bisa:

1. Bikin dosa.
Kebanyakan dosa justru awalnya dari lidah. “Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.” (Yakobus 3:5). Lidah emang kecil, lemah, letih, lesu, tapi seperti kata Yakobus juga, biar kecil, lidah itu kayak api bisa bikin kebakaran satu hutan. Wah, bahaya. Nah ini GF! kasih contoh dosa apa aja yang bisa ada gara-gara lidah kita.

· Sombong. Orang sombong suka mengumbar-umbar kebisaannya or kemampuannya. Dia nggak tau kalo semua kemampuannya adalah dari Tuhan juga. Dia merasa semua hasil yang dia nikmati sekarang adalah karena kerja keras en usahanya sendiri. Kesombongan emang asalnya dari pikiran, tapi begitu pikiran itu ada, lidah bakal keluarin pikiran itu lewat kata-kata. En jadilah orang sombong. Makanya ati-ati sama apa yang bakal kita omongin. Begitu ada pikiran yang kelintas, coba pikir dulu cara ngomongnya biar nggak terjebak sama dosa sombong. “Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan." (I Korintus 1:31).

· Munafik. Tau ‘kan orang munafik? Kerjaannya cuman bisa ngomong doang. Udah gitu ngomongnya gede lagi, tapi nggak ada isinya alias nggak sesuai dengan apa yang dilakukannya, bahkan selalu melakukan yang sebaiknya. Misalnya di gereja memuji Tuhan tapi di sekolah bikin malu Tuhan. “…Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.” (Markus 7:6).

· Bohong. “Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu” (Mazmur 34:14). Bohong itu termasuk salah satu tujuh dosa yang dibenci sama Tuhan (Amsal 6:16-17). Suka ngelebih-lebihin apa yang terjadi juga sama dengan bohong. "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.” (I Petrus 3:10).

2. Membunuh orang lain
Nggak salah nih? Gimana bisa kita bunuh orang cuman pake lidah doang? Eh bisa lagi. Emang dengan lidah kita nggak bunuh orang secara langsung, kayak pake pisau, tinggal jleeebb, orangnya mati. Membunuh pake lidah itu emang nggak langsung. Maksudnya orangnya nggak langsung mati, tapi pelan-pelan, ato orangnya hidup tapi sebenarnya dia udah ‘mati’. Gimana caranya kita bunuh orang pake lidah?

· Ngomongin kutuk. Mungkin kita nggak pernah ngerasa ngutukin orang lain, eits jangan cepat-cepat ambil kesimpulan. Mungkin kita nggak pernah secara langsung ngutukin orang. Tapi secara nggak langsung iya. Contoh aja, ‘Ah bodoh lu. Masa gitu aja nggak bisa.’ ato, ‘Dasar lelet, kerjain gitu aja nggak bener.’ ‘Bego lu!’. ‘Dasar monyet lu!’. Ato kata-kata lain yang sejenis gitu itu udah termasuk kutuk loh. Kok bisa? Ya, soalnya waktu ngomong teman kita ‘bodoh, lelet, dll’ kita lagi mengutuki dia. Nah yang namanya kutuk itu selalu membawa kematian. Jadi waktu kita kutuki teman kita sama aja kita bunuh teman kita. Kasian ‘kan? Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.” (I Samuel 2:3) “

· Gosip. Pernah dengar ada orang yang bunuh diri gara-gara digosipin? Banyak lagi. Ato ada banyak kasus orang jadi nggak bisa berkembang dalam hidupnya, pekerjaannya, pergaulannya, gara-gara digosipin. Nah makanya nggak heran kalo gosip sekarang udah jadi senjata pembunuh no 1. So, jangan ngegosip. Kalo emang nggak yakin sama sesuatu hal, ya jangan diomongin. Lebih baik tutup mulut dari pada salah en bikin orang mati. “Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.” (Amsal 15:4).

· Fitnah . Kata pepatah juga ‘fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan’. Emang bener lagi. Orang yang kena fitnah itu mungkin nggak mati secara fisik, tapi secara nggak langsung sebenarnya dia mati, soalnya dalam pikiran orang lain, gambaran tentang dia udah jelek aja. Nah dari mana asalnya fitnah? Dari rasa nggak suka. Kenapa nggak suka? Soalnya iri. Kenapa iri? Soalnya nggak puas sama apa yang kita punya. Makanya belajar dong kayak Paulus, ‘aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.’ (Filipi 4:11), biar mo keadaannya gimana juga kita nggak iri sama orang lain en ujung-ujungnya malah bikin fitnah.

· Ngomong yang jelek-jelek tentang orang lain. Ada ‘kan tuh orang yang sukanya ngomongin yang jelek-jelek tentang orang lain. GF!ers jangan deket-deket sama orang kayak gitu, ato yang lebih parah lagi, jangan jadi salah satu dari mereka. Manusia emang nggak sempurna, tapi bukan artinya kita bebas ngomongin kejelekan orang lain. Kalo kita kenal orangnya nggak ada salahnya kita kasih tau orangnya tentang kejelekannya secara baik-baik, empat mata aja, nggak usah disebar-sebarin ke mana-mana. “Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.” (Amsal 12:18).

· Sumpah serapah. Ada orang yang nggak bisa mengendalikan lidahnya pada saat marah, ucapan sumpah serapah bisa nyerocos keluar nggak terkendali. Selain sumpah serapah itu bisa membuat orang lain jatuh, kita juga kena dosa lho! “…aku takkan membiarkan mulutku berbuat dosa, menuntut nyawanya dengan mengucapkan sumpah serapah!” (Ayub 31:30).

3. Bunuh diri
Bunuh diri nggak usah selalu pake tambang, terus gantung diri di kamar ato ambil pisau, sayat nadi sendiri, ato ambil racun tikus terus diminum. Ada cara yang lebih gampang lagi buat bunuh diri yaitu pake lidah. Bedanya sama cara bunuh diri yang laen, bunuh diri pake lidah mungkin kitanya masih hidup secara fisik, tapi dalam diri kita sebenarnya kita udah mati. Apa aja cara bunuh diri pake lidah?

· Ngutukin diri sendiri. Siapa juga orang yang mo ngutukin diri sendiri? Iya, kalo sengaja emang nggak ada yang mo. Tapi tanpa sadar kita sering mengutuki diri sendiri lagi waktu bilang, ‘Ah dasar gue emang bodoh, bodoh, bodoh. Soal matematika gampang gini aja nggak bisa’ ato waktu bilang, ‘Payah banget sih gue, tau gini...’. Ato kalo ada sesuatu yang buruk terjadi pada kita bilang, ‘Sial deh gua’. Nah jangan lupa yang namanya kutuk itu selalu bawa maut. Artinya kalo kita mengutuki diri kita, kita bakal mati akhirnya. So stop mengutuki diri sendiri. “Mulutmu sendirilah yang mempersalahkan engkau, bukan aku; bibirmu sendiri menjadi saksi menentang engkau.” (Ayub 15:6)

· Mengeluh. ‘Hhhh, kenapa sih hidup susah amat. Mo beli HP aja susahnya setengah mati.’ Sering denger kata-kata kayak tadi? Ato mungkin ada keluhan lain yang GF!ers sering denger ato ucapin sendiri. Ok, mulai sekarang berhenti mengeluh. Kenapa? Soalnya itu bisa bunuh diri kita. Kok bisa? Soalnya waktu kita mengeluh kita itu kayak lagi nambahin beban yang mesti kita tanggung. Kebayang dong semakin banyak keluhan kita, semakin berat beban yang kita tanggung, lama-lama kita bakal mati gara-gara keberatan. So, berhenti mengeluh, justru bersyukurlah dalam segala keadaan. “Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.” (Yudas 1:16).

· Pesimis. Ada orang yang sukanya ngomong negatif aja. Maksudnya bukan artinya yang dia tau cuman satu kata doang, ‘negatif’. Maksudnya orang ini sukanya ngomongin hal-hal yang jelek tentang dirinya dan kayaknya nggak punya harapan alias pesimis. Misalnya, ‘Ah, nggak mungkin aku bisa melakukan ini”. ‘Duh, jangan suruh aku mimpin pujian, pasti jelek!’. ‘Aku nggak mungkin bisa sukses kayak dia’. Dsb. Dkk. Apa yang kita katakan pada diri sendiri itulah akan membentuk pikiran dan akhirnya masa depan kita, hati-hati! “Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.” (Amsal 21:23).

4. Bikin hidup lebih hidup
Selain berkuasa bikin hal-hal negatif diatas, lidah juga berkuasa bikin hidup kita lebih hidup, lebih bermakna. Gimana caranya?

· Ngomong yang positif. Siapa sih yang nggak suka sama orang yang kata-katanya sopan, penuh kata-kata positif, nggak pernah ngejelek-jelekkin orang lain, selalu melihat harapan, optimis, selalu melihat kebaikan orang lain, dsb. Pokoknya kalo ngomong sama dia pasti enak, soalnya omongannya selalu tentang yang baik. Nah orang kayak gini pasti bakal disukai banyak orang. Apa sih yang bisa bikin hidup kita lebih hidup kalo bukan teman yang banyak? “Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono -- karena hal-hal ini tidak pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.” (Efesus 5:4)

· Kasih nasehat sama orang. Hidup itu bakal lebih bermakna kalo kita nggak egois. Maksudnya kita nggak hidup cuman mikirin diri sendiri aja, apa yang kita suka. Hidup bakal lebih hidup kalo kita juga perhatiin kebutuhan orang lain. Makanya kalo kita liat ada teman kita yang salah jalan ato bakalan tersesat, nggak ada salahnya kasih nasehat. Orangnya pasti berterima kasih en jadi teman baik kita. Kalo orangnya malah marah-marah gara-gara nasehat kita? Ya salah orangnya sendiri. Yang penting kita udah niat ngebantuin. “Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.” (I Tesalonika 5:11).

· Kasih dukungan sama orang. Hidup di dunia itu penuh tantangan, ada banyak masalah ato persoalan yang mungkin bakal kita hadapi. En bukan cuman kita doang, teman-teman kita juga bakal alamin hal yang sama. Nggak ada salahnya dong kita kasih dukungan ato kata-kata pemberi semangat sama teman kita yang lagi dalam masalah, pasti teman kita juga sangat berterima kasih sama kita en bakal jadi teman baik kita udahnya. “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” (Efesus 4:29).

· Kasih pujian sama orang lain. John C Maxwell pernah bilang salah satu cara biar punya teman yang banyak dengan kasih pujian. Pujian itu bukan menjilat loh. Pujian itu artinya tulus. Siapa sih yang nggak suka dipuji? So nggak ada salahnya memuji, karena itu bakal bikin orang lebih suka sama kita en ujung-ujungnya bikin hidup kita lebih hidup. “Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.” (Roma 14:19).

· Bersaksi. Buat apa Tuhan bikin lidah kita kalo kita malah malu mengakui en memberitakan kebaikan pencipta kita? “Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.” (II Timotius 1:8). Tau nggak sih lo, kalo perkataan kesaksian kita itu bisa dipake senjata buat ngalahin musuh kita yakni si iblis? “Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.” (Wahyu 12:11a).

· Membangun diri sendiri. Maksudnya membangun diri sendiri itu bukan kayak orang membangun rumah, pake batu, semen, dll. Membangun diri sendiri itu maksudnya kita bikin diri kita lebih baik lagi dibandingin sebelumnya, secara rohani. Jangan lupa sebagai orang Kristen, kesuksesan kita bukan ditentuin sama apa yang kita punya ato tau tapi sama kerohanian kita. Makanya kita mesti tau gimana caranya membangun diri sendiri secara rohani. Ada banyak cara membangun diri sendiri, tapi yang sekarang mo GF! kasih liat cara membangun diri pake lidah.

1. Baca Alkitab. Cara paling sederhana buat bangun diri kita adalah dengan baca Alkitab, soalnya Alkitab itu makanan buat roh kita. Makanya kita mesti ‘makan’ Alkitab. Nah, omong-omong soal ‘makan’ Alkitab ada beberapa cara ampuh buat ‘makan’ Alkitab yakni (1) Baca Alkitab dengan bersuara. Ps. Peter Tan di salah satu bukunya pernah kasih tau supaya kita baca Alkitab dengan bersuara sampe kedengaran sama telinga kita. Kenapa gitu? Soalnya hal itu bakal membangun iman kita. ‘Kan Paulus juga bilang kalo iman itu timbul dari pendengaran akan firman Kristus (Roma 10:17). Jadi gimana kita bisa punya iman kalo kita denger firman Tuhan cuman seminggu sekali di gereja doang (itu juga kalo nggak ketiduran pas khotbah)?. (2) Doa baca. Maksudnya doa baca itu kita jadiin ayat Alkitab yang lagi kita baca sebagai doa kita. Ato gampangnya kita bisa aja langsung kutip ayat Alkitab jadi doa kita. Contohnya kita lagi baca Kejadian 1:1, ‘Pada mulanya Tuhan menciptakan langit dan bumi.’ Jadi kita bisa berdoa kayak gini, ‘Ya Tuhan aku percaya, Kau menciptakan langit dan bumi.’ Apa tujuannya? Membangun iman. Karena waktu kita doa baca kita lagi ngomongin firman Tuhan en telinga kita mendengarnya en lahirlah iman.

2. Memperkatakan firman. Suka baca Alkitab emang bagus, tapi baca doang nggak cukup. Setelah itu kita harus memperkatakan firman itu. “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8).

Firman Tuhan itu disebut sebagai pedang Roh, senjata ampuh mengalahkan musuh. Waktu iblis membuat kita merasa kuatir, kita bisa perkatakan firman Tuhan tentang kekuatiran agar iman kita tumbuh dan kekuatiran kita hilang. Begitu juga kalo kita menghadapi masalah-masalah lain. “…dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” (Efesus 6:17)

Firman Tuhan itu juga kayak pedang bermata dua, selain bisa membangun orang lain juga bisa membangun diri kita sendiri. “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” (Ibrani 4:12)

PUJILAH TUHAN!
Salah satu fungsi (bahkan yang terpenting, bo!) dari lidah kita adalah untuk: memuji Tuhan!! Kenapa kita memuji (praise) TUHAN dan menyanyikan pujian (sing praise) bagi TUHAN? Karena kita udah merasakan kebaikan TUHAN di dalam kehidupan kita. Orang yang “menyanyikan pujian” kepada TUHAN, tapi orang itu belum merasakan kebaikan-NYA, maka yang dilakukannya itu sebenernya belum bisa disebut ‘memuji’ TUHAN. Dia cuman menyanyikan lagu rohani. Hanya orang yang telah menikmati kebaikan Tuhanlah yang bakalan mampu memuji TUHAN, dan akan menyanyikan pujian bagi-NYA dengan segenap perasaan. Nah, lidah kita juga jangan cuman bisa dipake buat nyanyi doang, tapi juga memuji dengan segenap hati!

Dengan memuji Tuhan, kita juga bisa membawa jiwa padaNya lho, “Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.” (Mazmur 40:4). Dan lidahku akan menyebut-nyebut keadilan-Mu, memuji-muji Engkau sepanjang hari. Mazmur 51:17 Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu! (Mazmur 35:28)

MANAJEMEN LIDAH
Hati-hati gunakan lidahmu
Hati-hati gunakan lidahmu
Karena Bapa di surga melihat ke bawah
Hati-hati gunakan lidahmu

Tau ‘kan lagu sekolah minggu itu. Lagunya emang sederhana, tapi dahsyat man. Liriknya itu dalem banget boo... kita emang mesti ati-ati pake lidah kita. Kenapa? Soalnya kayak kata Amsal juga, ‘Hidup dan mati dikuasai lidah’ (Amsal 18:21). Bayangin man, hidup dan mati, ada di mulut kita. So hati-hati gunakan lidahmu.

Nah nyambung sama soal hati-hati dengan mulut, ada baiknya kalo kita belajar manajemen lidah. Apaan tuh? Maksudnya kita mesti belajar me-manage (mengatur) mulut kita. Apa aja yang mo kita omongin biar kata-kata yang keluar dari mulut kita itu bisa bikin orang ‘hidup’

1. Mikir dulu sebelum ngomong.
Kadang kita suka ngomong dulu baru mikir. Padahal mestinya yang kita lakuin itu kebalikannya. Mikir dulu sebelum ngomong. Belajar ambil waktu beberapa detik aja (nggak usah lama-lama) buat mikir dulu apa yang bakal kita omongin. Dijamin kalo kita mikir dulu sebelum ngomong, kata-kata kita juga bakal lebih berguna. Dan luangkan waktu untuk mendengar dulu sebelum mengambil kesimpulan. “Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.” (Amsal 18:13).

2. Minta bantuan Tuhan.
Siapa lagi yang bisa bantu kita supaya kata-kata yang keluar dari mulut kita lebih ‘hidup’ kalo bukan Dia yang nyiptain mulut kita? Makanya nggak ada salahnya kalo kita minta bantuan Tuhan buat menjaga mulut kita supaya kata-kata yang keluar itu adalah kata-kata yang bawa ‘hidup’ en bukannya ‘kematian’. Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku! (Mazmur 141:3)

3. Jaga hati
Apa yang keluar dari mulut, asalnya dari hati. Jadi kalo mo punya kata-kata yang ‘hidup’, pastiin dulu hati kita juga penuh sama ‘kehidupan’. Kalo hati kita ‘kotor’ kata-kata yang keluar dari mulut kita juga pasti kotor. Jadi biar kata-kata kita bawa ‘hidup’ pastiin dulu hati kita bersih. (Kalo mo tau caranya jaga hati, baca ‘Hati →mulut’) “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23).

4. Latihan
Cara terakhir en paling ampuh adalah latihan. Kita mesti latih mulut kita tiap hari buat ngomongin hal-hal yang baik. Sekali dua kali salah, masih OK. Tapi jangan nyerah. Latih terus diri kita buat ngomongin hal-hal yang positif, oke!

HATI → MULUT
‘Ih, kenapa ya si Budi kalo ngomong selalu kasar aja ya? Padahal ‘kan udah diomongin sama ibu guru. Malah udah sering dihukum. Tapi tetap aja ngomong kasar.’

Yup. Kenapa ada orang yang udah digimanain caranya, masih aja suka ngomong kasar? Mungkin teman-teman GF!ers di sekolah seperti itu. Kenapa mereka bisa seperti itu? Jawabannya karena hati mereka nggak bersih. Loh apa hubungannya? “Apa yang keluar dari mulut berasal dari hati” (Matius 15:18). So, udah jelas ‘kan kalo ada kata-kata kotor ato kasar keluar dari mulut seseorang, asalnya pasti dari hatinya. Artinya hatinya nggak bersih ato kotor. Jadi percuma aja. Mo dihukum 1001 macam hukuman juga nggak akan ada bedanya. Soalnya yang mereka butuhin itu sebenarnya cuci hati.

Gimana caranya cuci hati? Cuman Roh Kudus yang bisa melakukannya. Minta Roh Kudus mencuci hati kita. Tapi kalo udah cuci hati nggak dijaga supaya tetap bersih ya sama aja boong. Nah makanya biar nggak ada omongan kotor yang keluar dari mulut kita, jaga hati tetap bersih. Gimana caranya? Nih dia...

· Jangan salah gaul
Loh apa hubungannya jaga hati sama pergaulan? Eits jangan salah, dengan siapa kita bergaul, bakal nentuin kayak apa keadaan hati kita. Kalo kita gaul sama orang yang pemarah, kita juga bakal ikutan jadi pemarah. Kalo kita gaul sama orang yang malas, kita bakal ikutan malas. Jadi bergaulah sama orang yang kita tau nggak bakal kasih dampak buruk sama kita. “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (I Korintus 15:33)

· Jaga mata dan telinga
Gimana caranya hati kita bisa ‘kotor’? Dari apa yang kita dengar en liat. Semua yang kita dengar en liat itu bakal masuk dalam hati kita. Kalo yang kita liat ato denger tiap hari itu hal-hal yang jelek-jelek (contohnya gosip) nggak heran kalo hati kita bakal ‘kotor’. “Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan.” (Amsal 23:12)

· Baca firman
Firman Tuhan emang serba guna. Salah satu manfaatnya, firman itu bisa bersihin hati kita. Nggak percaya? Coba baca aja Yohanes 15:3 ‘Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.’ Waktu kita baca firman Tuhan sebenarnya kita lagi mencuci hati kita. Jadi sering-seringlah baca firman Tuhan. “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” (Mazmur 119:9)

· Minta tolong Tuhan
Ada yang sanggup menjaga hatinya setiap hari supaya nggak ada hal-hal jahat masuk? Mana mungkin... nggak ada satu orang pun yang bisa seratus persen sempurna menjaga hatinya sendiri. Makanya kita butuh bantuan Tuhan buat lakuin hal ini. Nggak usah gengsi minta tolong Tuhan buat menjaga hati kita. Karena emang cuman Dia yang sanggup kok. “Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu.” (Mazmur 119:29)

DASAR BODO LU!
Ada kesaksian dari seorang anak yang dari kecil suka ‘dibodo-bodoin’ (maksudnya suka dibilangin ‘bodoh kamu, gitu aja nggak bisa’, ‘Dasar anak bodoh!’) sama orang tuanya, begitu udah gede dia jadi bodoh beneran. Serem ya... ternyata apa yang orang lain omongin sama kita bisa kejadian. Yup. Itu sebabnya kita mesti ati-ati sama apa yang kita omongin. Soalnya apa yang kita omongin sama orang lain itu bisa kejadian loh. Kenapa bisa gitu? Sebenarnya sih ini ada hubungannya sama fungsi otak kita.

Jadi begini ya, kata para ahli nih, waktu kita dengar sesuatu, otak kita bakal otomatis bikin klasifikasi (pembagian). Apa yang kita denger ini penting, setengah penting ato nggak penting sama sekali. Kalo yang kita denger itu termasuk kategori penting ato setengah penting, omongan itu langsung di-save. Tapi kalo menurut otak itu masuk kategori nggak penting, omongan itu bakal langsung di-delete.

Masalahnya kalo kita denger sesuatu yang sama berkali-kali, otak bakal pikir kalo itu adalah informasi yang masuk kategori penting. Jadi kalo kita tiap hari ‘dibodo-bodoin’, otak bakal anggap itu informasi penting en di­-save. Yang lebih parahnya, informasi yang dianggap penting itu biasanya sama otak suka dimasukkin ke dalam alam bawah sadar kita, dimana yang namanya karakter en sifat dibentuk. Makanya nggak heran kalo tiap hari ‘dibodo-bodoin’ lama-lama kita bakal jadi bodoh beneran.

Nah makanya buat GF!ers yang suka ‘dibodo-bodoin’, ato ‘dipayah-payahin’, ato dibilangin yang jelek-jelek, jangan mo terima. Langsung kasih ‘serangan balasan’, bilang, ‘Dalam nama Yesus aku nggak bodoh.’ ‘Dalam nama Yesus aku nggak payah.’ Jangan biarin kata-kata itu masuk dalam otak kita, oke.

Trus gimana kalo udah terlanjur ‘dibodo-bodoin’ dari kecil? Nggak ada kata terlambat. Tetap lancarkan ‘serangan balasan’ tiap hari! Bilang sama diri kita sendiri, ‘Dalam nama Yesus aku nggak bodoh!’, bangun gambar diri yang benar, cari tau tujuan hidup kita dari Tuhan en alami perubahannya.

TWO FACES
‘Ah gitu aja masa nggak bisa, dasar payah. Bodoh lu!’ kata Anita sama Beni. Omongan Anita itu bukan sama Beni doang, tapi sama semua temannya yang nggak bisa lakuin hal yang gampang Anita suka ngomong gitu. Padahal di gerejanya Anita itu udah masuk pelayanan jadi worship leader. Nggak sedikit teman-temannya Anita yang kecewa sama sikap Anita yang kayak gitu.

Guys, kalo kita mo jujur, orang kayak Anita itu sebenarnya banyak loh di sekeliling kita. Ada banyak orang yang kayaknya kalo di gereja yang omongannya luar biasa rohani, tapi di luar gereja ampun... deh omongannya. Kenapa ya bisa ada orang kayak gitu? Ini yang Alkitab sebut ‘lidah yang bercabang’. ‘Lidah yang bercabang’asalnya dari pikiran en hati yang bercabang. Jangan lupa, apa yang keluar dari mulut itu asalnya dari hati en pikiran kita. “Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.” (Yakobus 1:26)

Apa itu pikiran en hati yang bercabang? Maksudnya hati en pikiran kita setengahnya cinta Tuhan tapi setengah lagi masih suka sama hal-hal duniawi. Kita suka dengerin firman Tuhan, tapi kita juga suka dengerin gosip. Kita suka baca Alkitab tapi suka juga baca buku porno. Makanya nggak heran kalo kata-kata kita di gereja sama di luar gereja beda. Kata Alkitab juga, hal kayak gini nggak boleh terjadi, “Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.” (Yakobus 3:9-10). Makanya supaya hal kayak gini nggak kejadian, kita mesti menetapkan hati buat seratus persen ikut Tuhan, jangan setengah-setengah lagi

[+/-] Read More...

Wednesday, April 15, 2009

Mr.Bean's Jokes

Tumor otak
Dokter: Dengan menyesal harus saya katakan pada Anda
bahwa Anda terkena tumor di otak.
Mr. Bean: Horee!!! (melompat kegirangan)
Dokter: Anda mengerti maksud saya bukan?
Mr. Bean: Tentu saja, apakah Anda kira saya bodoh?
Dokter: Mengapa Anda begitu gembira?
Mr. Bean: Karena itu membuktikan bahwa saya mempunyai
otak.

Mr. Bean di sekolah
Guru: Berapakah 5 plus 4?
Mr. Bean: 9
Guru: Berapakah 4 plus 5?
Mr. Bean: He, he, Anda mau menjebak saya, Anda hanya
membalik hitungannya, jawabnya 6!!

Mr. Bean sedang mengobrol dengan teman
Teman: Bagaimana dengan kaset video yang Anda pinjam
dari saya kemarin? Bagus?
Mr. Bean: Apanya yang bagus, tadinya saya kira itu sebuah
film horor. Ternyata tidak ada gambarnya.
Teman: Apa judul film itu?
Mr. Bean: Head Cleaner.

Ibu Mr. Bean meninggal
Mr. Bean: (menangis) Dokter bilang, ibu saya meninggal.
Teman: Saya ikut berduka cita, sahabatku.
Dua menit kemudian Mr. Bean menangis lagi bahkan lebih keras.
Teman: Ada apa lagi?
Mr. Bean: Kakak saya baru menelepon, ibunya juga meninggal.

Mr. Bean ke bioskop
Teman: Mengapa kamu mengajak 18 teman menonton bioskop.
Mr. Bean: Karena di bawah 18 tidak boleh.

Mr. Bean ke dokter
Mr. Bean datang ke dokter dengan kedua telinganya luka bakar.
Dokter: Apa yang terjadi?
Mr. Bean: Saya sedang menyeterika dan telepon berdering, saya salah
mengambil gagang telepon, tidak sengaja saya mengangkat seterika dan
menempelkannya di telinga saya.
Dokter: Wow..! Tetapi apa yang terjadi dengan telinga Anda yang satu lagi?
Mr. Bean: Teman saya yang bodoh itu menelepon lagi.

Mr. Bean bermain jissaw puzzle
Setelah berhasil menyusun suatu jigsaw puzzle dengan bangga ia
memperlihatkan pada temannya.
Mr. Bean: Saya hanya memerlukan 5 bulan untuk menyusunnya.
Teman: Mengapa begitu lama?
Mr. Bean: Lama? Lihat ini dikotaknya tertulis "Untuk 4-7 tahun".

[+/-] Read More...

KEMISKINAN AKUT!

Waduh! Kemiskinan di Indonesia udah akut! Dimana-mana kita liat orang miskin. Di jalanan, orang miskin. Di desa, orang melarat. Di tipi, berita orang kelaparan. Di koran, berita anak gak bisa sekolah gara-gara gak punya duit. Akut! Kalo kanker udah stadium tiga!

”Kenapa sih orang miskin malah makin menjamur!?”. ”Apaan sih nih orang. Gak tau diri banget deh. Udah miskin, bau, hidup lagi.’ Guys, mungkin kita pernah kepikiran ato malah ngomong kayak gitu. Tapi mulai sekarang kita mesti ati-ati loh. Soalnya Tuhan sayang banget sama orang miskin, tertindas. Sampe-sampe di Amsal 14:31, dibilang ”Tetapi siapa menindas orang yang lemah, menghina penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia”. Artinya kalo kita anggap orang miskin itu lebih hina dari kita, kita udah gak menghormati Allah alias menghina Allah. Gimana nasib orang yang menghina Allah? Wah mending gak usah tau deh...

”Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin”. (Amsal 22:9). Tapi kalo kita care sama orang yang lemah, kita sebenarnya lagi bikin Tuhan berutang sama kita. ”Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya”. (Amsal 19:17).

”Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki.” (Amsal 28:27). Tuhan janji tiap kali kita kasih waktu, tenaga, harta ato bakat kita sama orang yang lemah, kita kayak lagi lagi kasih pinjaman sama Tuhan, en Dia janji buat bayar ’pinjamanNya’ itu berlipat kali ganda. Tuhan, Allah semesta alam selalu prihatin sama penderitaan orang-orang lemah jadi Dia janjiin berkat sama semua orang yang mo ikut ngerasain kebutuhan mereka en bertindak demi kepentingan mereka. Tapi kebalikannya. Kalo kita nggak punya belas kasihan alias lempeng-lempeng aja sama orang yang lemah kita bakal rasain ’tangan’ Tuhan.

Tapi kita tetap mesti punya motivasi yang benar, jangan sampe ada dalam hati kita pikiran kayak gini, ”Gue mau nolong orang miskin, supaya gue diberkati” Emangnya main investasi! Hehe. Ini bukan ’cara cepat jadi sehat en kaya.’ Ini tentang sadar kalo hati Tuhan itu dekat sama orang lemah en betapa Dia peduli sama apa yang mereka rasakan. Ini tentang sadar kalo kita benar-benar ingin ikut Tuhan, kita harus perhatikan apa yang Dia perhatikan. Hati kita mesti hancur oleh apa yang menghancurkan hati-Nya, en kita mesti jadi pembela apa yang dibela-Nya.

HIDUP KEKAL DAN MENGASIHI SESAMA
“Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." (Lukas 10:25-28).

GF!ers pasti pernah denger cerita orang Samaria yang baik hati (baca teliti kelanjutan ayat diatas di Lukas 10:25-37). Biasanya cerita ini suka dipake buat ngajarin orang supaya berbuat baik sama sesama manusia. Nggak salah sih, cuman sebenarnya Tuhan Yesus kasih perumpamaan ini buat ngejawab pertanyaan ahli taurat tadi: "Apa yang harus kuperbuat supaya mewarisi hidup yang kekal?" (ayat 25). So lewat perumpamaan ini Tuhan Yesus mo kasih jawaban gimana biar bisa hidup kekal, bukan tentang gimana caranya berbuat baik. Jadi gimana supaya kita punya hidup kekal? Sebenarnya si ahli taurat itu juga udah tau jawabannya. LOVE GOD, LOVE PEOPLE. Itu caranya punya hidup kekal.

“Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." (Lukas 10:26-18)

Kalo mo punya hidup kekal, kita mesti punya dua-duanya. Gak bisa cuman LOVE GOD doang, tapi gak mo LOVE PEOPLE. Ato mo LOVE PEOPLE, tapi gak mo LOVE GOD. Ya gak bisa. Kayak uang 50ribuan, kalo cuman satu sisi ada gambarnya, tapi sisi lainnya polos, ya uangnya gak bakalan laku. Tapi masalahnya banyak dari kita or gereja kita suka kayak gitu. Kita love God, tapi gak love people. Kalo gereja kebaktiannya mungkin hebat, khotbahnya luar biasa, praise and worship-nya mantap, paduan suaranya top, kebaktiannya penuh urapan. Tapi waktu ada saudara seimannya, jemaatnya, tetangganya, warga kotanya yang miskin, kelaparan, gak punya uang, kurang gizi, putus sekolah, penyakitan, mereka tetap diam aja, cuek ketek bebek, pura-pura nggak tau en nggak mo tau.

Dia mau kita care sama sesama kita. Kalo kita ngaku cinta Tuhan, kita juga mesti cinta sesama kita. Siapa sesama kita? Kita mungkin gak tau namanya. Gak masalah. Soalnya sesama manusia itu bisa siapa saja. Siapa aja yang lagi butuh bantuan kita, dialah sesama kita. Ayo kita buka mata, buka hati kita. Liat, dengar, rasakan penderitaan orang lain. Bangkit tolong mereka, jangan cuman kita liat di TV, baca di koran, liat di internet doang. Tapi mari kita lakuin sesuatu. Jangan jadi imam ato orang Lewi yang cuma liat, yang cuman bilang ”kasian yah” terus ngeloyor gitu saja, tanpa ada usaha untuk menolong, ayo kita jadi kayak orang Samaria itu.

KENAPA ORANG SAMARIA?
1. Yesus mo ajarin kita supaya gak punya negative thinking sama orang lain
Jaman itu, orang Yahudi itu benci banget sama orang Samaria. Mereka anggap hina orang Samaria, gara-garanya orang Samaria itu keturunan campuran orang Israel sama orang non Israel. Mereka dianggap bangsa yang gak murni. Orang Israel anggap orang Samaria itu kompromi sama dunia. Mereka dianggap orang berdosa yang dosanya gak bisa dimaafkan lagi. Makanya gak heran kalo orang Israel ketemu orang Samaria pasti ada aja negative thinking-nya. Tapi Tuhan balikin semua itu. Buktinya justru orang yang selalu jadi ’kambing hitam’ malah yang nolongin seorang Israel yang lagi kesusahan.

2. Yesus mo tunjukin kalo orang jadi orang Kristen aja gak cukup
“Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.” (Lukas 10:30). FYI, Yerikho itu nggak jauh dari Yerusalem tapi jalannya bergunung-gunung. Disana banyak perampok yang suka sembunyi. Kira-kira nih, siapa sih para perampok itu? Ya jelas, orang Yahudi juga! Siapa lagi? Ini ’kan masih wilayah Israel. Jadi artinya dia disiksa sampe setengah mati sama bangsanya sendiri. Sama saudara-saudaranya sendiri.

Terus jangan lupa siapa yang dua orang yang lewat tapi gak nolongin dia? Orang Yahudi juga. En bukan sembarang orang Yahudi. Dua-duanya hamba Tuhan lagi. Yang seorang ’pendeta’ yang lagi mo pelayanan di Bait Allah. Dia liat ada orang terluka, tapi lagi buru-buru ke Bait Allah. Banyak yang nungguin dia buat dengerin firman Tuhan. Kalo mesti nolong dia dulu, bisa telat dong, belum lagi kalo orang itu udah mati, dia mesti lakuin upacara penyucian yang ribet banget. Jadi... lebih baik pura-pura gak liat aja. Terus lewat lagi ’diaken’ ato ’majelis gereja’ or ’pengurus gereja’. Dia juga mikir sama kayak pendetanya. Jadi dia juga terus aja lewat. Kenapa mesti orang Samaria yang dianggap orang berdosa yang nolongin dia? Kemana orang-orang yang ngakunya saudara seimannya? So jadi jadi orang Kristen aja gak cukup, kita juga mesti nunjukkin buah-buah kita sebagai orang Kristen.

TIPS: WHAT CAN WE DO?
Now, apa yang bisa kita lakuin buat orang-orang yang menderita ini? Kita udah tau kalo kita harus do something. Tapi apa? Ini dia beberapa ide fresh dari GF! biar GF!ers bisa tunjukin kasih kita sama dunia.

Jadi calo / makelar tenaga kerja
Cariin lowongan kerja buat teman-teman kita yang lagi nganggur. Ato tawarin teman-teman kita yang lagi nganggur sama teman kita yang udah punya kerjaan.

Jadi orang tua asuh
Siapa bilang jadi orang tua asuh susah? Sekarang ada banyak pelayanan yang sediain beasiswa dengan biaya terjangkau buat kita. Kalo biayanya agak gede bisa kumpulin beberapa teman terus patungan jadi orang tua asuh. (kamu bisa masuk ke www.MajalahKristen.com, disana ada link-link yayasan atau kelompok pelayanan dimana kita bisa ambil bagian)

Bikin bimbel gratis
Kasih les ato bimbel (bimbingan belajar) sama anak-anak sekolah yang gak bisa sekolah. Dijamin mereka bakal berterimakasih banget...

Bikin genk
Bikin genk atau klub yang tujuannya positif, kayak bikin genk memberi makan gelandangan, genk mengajar anak jalanan, membagikan ilmu pada pengangguran, dsb.

Jadi sponsor
Ajak teman-teman (atau ortu-ortu) buat kumpulin uang jajan, atau berdagang yang keuntungannya bisa dikasihin sama orang yang kurang mampu di sekolah.

Jadi ember curhat
Dengerin orang yang mo curhat sama kita. Jangan kasih komen. Jangan nge­-judge juga. Pokoknya dengerin aja.

Shout it out
Bikin tulisan-tulisan yang bisa kasih inspirasi sama orang, terus tempelin di mading sekolah ato kampus (tapi izin dulu ya...), diblog, atau milis.

Jadi sopir pribadi
Punya motor ato mobil? Ajakin teman-teman kita yang suka jalan kaki, atau mesti naek bus ato angkutan umum buat bareng sama kita. Kalo perlu jemput mereka sekalian.

Nonton bareng
Ajakin teman-teman yang nggak punya uang buat ke bioskop buat nonton bareng kita. Bisa nonton VCD, DVD, ato boleh juga traktir nonton di bioskop.

Promosiin teman kita
Punya teman yang punya kemampuan unik? Promosiin dong sama orang lain. Siapa tau bisa jadi berkat buat orang en nambah uang saku teman kita.

Katering gratis
Minta sama mama kalo masak lebihan dikit. Terus kasih makanan itu sama teman kita. Dijamin pasti terharu banget...

Kasih kado
Siapa bilang kasih kado mesti pas ultah doang? Kasih kado kejutan sama teman-teman kita buat tunjukkin kalo kita sayang sama mereka.

Belanja di warung sebelah
Jangan melulu belanja di mall or supermarket or mini market. Biar ada keadilan social, belanjalah di warung tetanggamu.

Bagi-bagi bahan bacaan gratis
Kamu bisa kumpulin buku-buku or majalah bekas yang masih bagus untuk dibagikan pada anak-anak atau remaja yang gak mampu.

Sumber: GFRESH! MAG

[+/-] Read More...

KECEWA HAMBA TUHAN JATUH

Banyu udah sebulan tiga puluh hari enam jam empat puluh menit tujuh detik nggak lagi mau pergi ke gereja itu, gereja yang dari SD sampe sekarang pasti gak pernah nggak dikunjungin tiap minggu sama si Banyu ini. Dia udah gak mau lagi latihan drama atau doa bersama. Alasannya banyak, mulai dari ngerjain pe-er, kena flu, ngaku keseleo kejedot pintu, sampe alesan sandal ilang sebelah. Padahal sebenernya dia kecewa berat sama si Kak Eduard Kallem, pemimpin persekutuan pemuda dimana Banyu melayani. Pasalnya, Eduard baru bulan lalu kepergok menghamili salah satu anak tamborin!

Eduard-lah yang pertama kali mengajak Banyu ikutan kebaktian pemuda. Terus lantaran teladan Eduard-lah yang bikin Banyu bertobat dan bertumbuh secara rohani. Ia kini rajin melayani Tuhan lewat talentanya bermain drama. Tapi sejak berita itu, Banyu gak mau ketemu sama Eduard. Sekarang Banyu berencana buat pindah gereja. Saking kecewa berat.

Hmmm. Pengalaman Banyu mungkin cuma sedikit dari kita yang pernah mengalaminya. Tapi sadar or nggak, kita mungkin pernah kecewa sama pemimpin kita, atau tokoh teladan kita, atau gembala kita, atau pembina rohani kita, yang ketauan berbuat dosa dan mengecewakan.
Masih ingat tahun 2001, ketika Roberts Liardon, tokoh rohani yang banyak difavoritin sama kita-kita, mengaku punya kelainan seksual en menyukai sesama jenis. Atau yang baru-baru ini datang melayani ke Indonesia dan terkenal dengan revolusi kebangunan rohaninya, Todd Bentley, diberitakan selingkuh en cerai dengan istrinya. Atau Michael Guglielmucci seorang worship leader en mantan gembala Planetshakers yang kenamaan malah ketauan menipu kita semua dengan mengaku kena kanker agresif. Dan banyak lagi yang lainnya. Itu hamba-hamba Tuhan kelas dunia, belum lagi hamba-hamba Tuhan lokal atau bahkan hamba Tuhan yang dekat dengan kita. Apa sih yang kita rasakan pas mendengar berita itu?

KALO TELADAN KITA JATUH
Gimana seandainya hamba Tuhan yang selama ini kita jadiin teladan jatuh? Orang yang selama ini kita anggap panutan kita, yang selalu kita tanya kalo ada masalah, yang selalu jadi tempat curhat kita pas lagi ada masalah. Sekarang dia jatuh. Apa yang akan kita lakuin? Gak jarang dari kita malah:

a. Kecewa sampe gak pengen ketemu lagi en menjauh dari dia.
Sama kayak si Banyu. Bukannya menolong, ia malah memilih menjauh dan kabur. Mungkin ia akan berhenti terlibat pelayanan en cuma jadi jemaat, atau sekalian pindah gereja. Banyu pikir ini akan menyelesaikan masalah, padahal di gereja lainpun belum tentu gak ada masalah!

b. Menghakimi atau menghina dia.
Biasanya kalo tokoh tersebut bukan orang deket kita atau bukan teladan kita, maka kita tergoda buat menghakimi en menghujat dia. “Tuh, betul kan... makanya jadi pendeta jangan sombong!” atau “Hahaha, dasar pendeta munafik!”. Sewaktu Todd Bentley dinyatakan cerai, banyak kalangan yang akhirnya tertawa lepas. Kebanyakan mereka yang selama ini merasa ilfil or iri ngeliat pelayanan spektakulernya Todd.

c. Yang paling parah ialah menjadikannya alasan buat menjauh dari Tuhan!
Nah lho, ini gak nyambung. Gembala yang berdosa kok Tuhan yang disalahin! Jeanny (bukan nama sebenernya) dulu adalah bendahara di sebuah gereja, pas dia tau kalo gembalanya selingkuh, ia malah murtad, gak mau lagi mendengar kata Tuhan, dengan alasan orang kristen semua busuk en gak jadi berkat. Lha... orang kristen yang tersandung kok Tuhan yang dijauhin ya?

Nah, sekarang coba jujur sama diri kita, apa kita masih bisa menghormati mereka kalo mereka jatuh? Apa kita masih bisa doain mereka kayak sebelumnya? Apa kita masih bisa dekat sama mereka kayak sebelumnya? Sulit pasti. Tapi seandainya orang yang jadi teladan kita jatuh ini yang mesti kita lakuin (biarpun sulit):

1. Doain mereka
Kalo orang yang jadi teladan kita jatuh, doain mereka biar mereka cepat pulih lagi. Jangan diejek-ejek, atau dihina-hina. Doain mereka biar Tuhan memulihkan mereka lagi. Orang yang udah berada diatas akan sangat berat jika jatuh ke bawah, perlu dukungan doa kita supaya mereka bertobat dan pulih lagi.

2. Jangan tinggalin mereka
Masa-masa abis kejatuhan itu masa-masa paling berat. Mereka bakal merasa stress, depresi, rendah diri. Nah, di saat-saat seperti itu, yang mereka butuhin itu orang yang mau temenin mereka, mau dukung mereka. So kalo mereka ada di keadaan itu jangan tinggalin mereka. Jadilah teman buat mereka. Kita mungkin gak bisa lakuin banyak. Tapi kehadiran kita dijamin pasti jadi kesenangan sendiri buat mereka.

3. Belajar dari kesalahan mereka
Kejatuhan teladan kita bukan buat disebar-sebarin atau diingat-ingat, tapi buat dijadiin pelajaran biar kita gak alamin kesalahan yang sama kayak mereka. So dengan berbesar hati, belajarlah dari mereka en berjanjilah buat gak lakuin kesalahan yang sama.

BELAJAR DARI YANG JATUH
Sampe sekarang, berita kejatuhan hamba Tuhan kayak balapan. Belum juga reda berita kejatuhan hamba Tuhan anu, eh udah ada berita kalo hamba Tuhan yang laen jatuh. Kenapa ya mereka bisa pada jatuh begitu? Kalo diliat-liat ada empat sebab utamanya. Sekalian ini juga pelajaran buat kita-kita kalo nanti Tuhan bikin kita jadi ‘super’ kayak mereka, jangan lakuin kesalahan yang sama ya.

1. Karakter yang tidak kuat
Karisma atau karunia bisa membuat kita sampe di puncak gunung. Tapi hanya karakterlah yang bisa bikin kita bertahan disana. Banyak hamba Tuhan yang jatuh karena ia punya karisma en karunia tapi tanpa diimbangi dengan karakter yang kuat.

Karakter adalah sifat-sifat kita yang dikembangkan dengan latihan dan kebiasaan. Karakter adalah sejatinya kita. Bangunlah karakter yang baik dan kuat, agar kalo Tuhan memberi kita karisma dan karunia, kita gak mudah dijatuhkan.

2. Rutinitas pelayanan
Yang namanya manusia itu punya kecenderungan buat jadi lembam. Maksudnya kalo udah lakuin satu hal, susah berubahnya. Hal itu bakal dilakuin terus jadi kebiasaan. Hamba Tuhan juga manusia (bukan rocker doang yang manusia, hehehe) artinya hamba Tuhan juga bisa lembam. Bayangin aja selama bertaun-taun lakuin pelayanan gitu-gitu aja, akhirnya pelayanan udah jadi rutinitas. Kalo udah jadi rutinitas, pelan-pelan cinta sama Tuhannya mulai ilang. Kalo udah gini, tinggal tunggu waktunya jatuh aja.

Jadi gimana biar pelayanan gak jadi rutinitas? Sekali-kali boleh kita istirahat dulu dari kesibukan kita alias refreshing sejenak. Disiplin berdoa en baca firman juga perlu dijaga biar kasih Tuhan terus ada dalam hidup kita.

3. Gak punya komunitas
Se-‘super-super’-nya seorang hamba Tuhan, dia itu tetap manusia. Sebagai manusia dia butuh manusia laen, namanya juga makhluk sosial. Tapi banyak hamba Tuhan yang keasyikan pelayanan sampe lupa sama kebutuhan sosial mereka buat berkomunitas.

Padahal kalo kita sendirian itu kesempatan yang baik tuh buat diserang sama si iblis. Komunitas kita bakal melindungi kita dari serangan si iblis. Jadi gak peduli siapa kita, sehebat apa kita, komunitas itu wajib ada.

4. Gak nyadar buka celah
Iblis pintar cari celah sekecil apa juga. Mungkin kita gak langsung bermain dengan si iblis lewat okultisme, tapi kita nggak nyadar kalo buka celah dengan mengijinkan dosa masuk lewat kesombongan misalnya.

Kesombongan biasanya nempel sama kita-kita or hamba Tuhan yang punya karunia khusus atau diliat banyak orang. Untuk itu, kita harus nyadar kalo kita melayani adalah untuk Tuhan dan karunia yang kita punya juga diberi oleh Tuhan.

JANGAN SILAU!!!
‘Wah hebat hamba Tuhan itu. Sekali tiup orang yang sakit pada sembuh semua.’
‘Eh itu belum seberapa. Hamba Tuhan yang itu, baru turun dari mobil aja orang pada rebah.’
‘Jangan salah, lebih hebat hamba Tuhan yang ini dong. Baru ngomong “iya” mau pelayanan di suatu tempat, orang udah pelepasan semua.’

Emang banyak hamba Tuhan yang dikasih karunia luar biasa sama Tuhan. Tapi semua karunia itu gak boleh bikin kita silau. Maksudnya cuma gara-gara hamba Tuhan itu punya karunia hebat, terus kita jadi gimana gitu sama mereka... kayaknya hebat banget en dijadiin andalan. Padahal biasa aja lagi. Mereka juga manusia sama kayak kita. Yang bikin mereka beda sama kita itu cuma karunia yang Tuhan kasih sama mereka. Karunia yang sama juga bisa Tuhan kasih sama kita kalo Dia mau. Jadi jangan cuma gara-gara satu orang punya karunia tertentu doang, kita jadi terkagum-kagum sampe lupa segalanya.

Sumber: GFRESH! MAG

[+/-] Read More...

Friday, April 3, 2009

Melelahkan, Lama dan Membosankan

Pada suatu pagi tejadi percakapan antara seorang ibu dengan anaknya yang sudah bersiap-siap berangkat ke sekolah, tetapi tiba-tiba turun dari Bus Sekolah dan komplain dengan ibunya;

Anak : “Saya engga mau sekolah lagi ma!!”
Ibu : “Kenapa memangnya?”
Anak : “Habis, sekolah itu melelahkan, lama, dan yang saya engga tahan adalah sekolah itu membosankan”
Ibu : Sang ibu dengan sedikit jengkel menjawab: “Kamu baru saja menjelaskan bagaimana hidup itu !!, sekarang kembali ke Bus dan berangkat sekolah !!”

Seringkali kita komplain, sama seperti anak itu, kita merasa hidup ini melelahkan, lama dan membosankan. Tidak salah angka bunuh diri terus bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun. Dan yang sangat menyedihkan ini juga terjadi pada orang-orang Kristen. Memang hidup tanpa melibatkan Tuhan akan terasa melelahkan, lama, dan membosankan bahkan bisa di tambah dengan satu kata lagi “Hampa”.

Tuhan Yesus dalam Yoh 10:10b berkata: “Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan, tetapi Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Jadi Tuhan menghendaki kita untuk menikmati hidup ini bersamaNya dalam segala kelimpahan, baik jasmani, jiwani, dan yang lebih penting secara rohani.
Tuhan tidak berjanji bahwa hidup itu akan berjalan mulus dan tanpa masalah, tapi Dia berjanji bila kita dalam masalah kita mesti datang kepadaNya dan Dia akan memberikan kita jalan keluar (Matius 11:28).

Dengan melibatkan Tuhan, hidup akan terasa indah, exciting, dan penuh gairah. Karena kita tahu hidup ini hanya sementara untuk menuju ke kehidupan yang lebih baik di mana tidak ada lagi beban dan air mata, yaitu di surga kekal bersamaNya. Bila saudara belum melibatkan Tuhan dalan hidup saudara, sekaranglah waktunya bagi saudara untuk melakukannya, jangan ragu-ragu dan mulai bertindak sekarang!!
Selamat menikmati hidup ini…..Tuhan memberkati.


[+/-] Read More...

Pelayan Tuhan Sejati

“Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan dimana Aku berada, di situpun pelayanku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa” (Yohanes 12:26)

Sungguh merupakan suatu anugerah bagi siapapun di dunia ini yang dapat melayani Tuhan kita. Ironisnya, kebanyakan pelayan Tuhan di zaman ini tidak memiliki mental sebagai pelayan Tuhan. Sikap mereka dalam melayani Tuhan tidak mencerminkan bahwa mereka adalah pelayan Raja segala Raja. Tuhan diatas segala galanya di bumi ini.

Bersungut sungut dan melayani seenaknya sendiri, sesuai dengan kenyamanan mereka.
Padahal di ayat diatas disebutkan bahwa siapapun melayani Tuhan harus mengikuti Dia.
Ini berarti dimanapun Tuhan mau menempatkan kita, kita harus menerimanya dengan hati besar dan memberikan yang terbaik.

Ada beberapa hal yang mencerminkan sikap pelayan Tuhan sejati:

1. Available for Him
Tuhan tidak membutuhkan orang orang yang pintar melainkan memerlukan orang yang bersedia melayani Dia. Karena Tuhan dapat memakai orang orang yang biasa melakukan hal hal yang luar biasa

2. Bertanggung Jawab
Pertanggung jawaban pekerjaan Tuhan tidak hanya kepada Gembala Sidang saja melainkan kepada Tuhan juga. Peduli kepada pekerjaan yang dipercayakan merupakan hal yang sangat penting di dalam melayani Tuhan

3. Mencerminkan Kasih
Gereja merupakan organisasi non profit yang dimotori oleh roh kudus.
Hal pertama di dalam 9 buah roh adalah Kasih, ini berarti kasih adalah hal yang sangat penting di dalam melayani
Tidak melayani dengan motivasi keuntungan melainkan melayani karena mengasihi orang orang sesama jemaat dan non jemaat.

4. Cerdik seperti ular tulus seperti merpati
Pada era globalisasi sekarang ini, orang orang gereja harus lebih pintar daripada orang sekuler. Kita harus lebih cerdik didalam memenangkan jiwa2, merencanakan event2 besar dan mengatur keuangan.

Di bagian akhir tersebut dikatakan bahwa siapa yang melayani Tuhan akan dihormati Bapa. Untuk mendapatkan hormat dari bapa surgawi kita itu adalah hadiah terbesar yang dapat kita miliki.

[+/-] Read More...

Secret of The Most Rich People

Ada 1 lembaga penelitian sekuler di USA yg meneliti tentang orang-orang bahagia. Karena ini lembaga sekuler, ukuran bahagia pertama adalah banyaknya uang, maka lembaga tersebut mensurvey orang-orang kaya (milyuner) dengan sample awal sebanyak lebih dari 200 ribu orang milyuner.

Dari 200 ribu itu disaring kadar bahagia-nya berdasarkan berbagai parameter termasuk keluarga tersebut.
Hasil saringan terakhir ada sekitar 200 orang yang dianggap sangat bahagia, karena selain kaya, bisnisnya luar biasa, menikmati hidup, keluarganya beres. Hasil survey tersebut ditulis dalam buku karangan Thomas Stanley berjudul "The Millionaire Mind."
Orang-orang kaya tersebut rata-rata sudah berumur, mereka adalah orang kaya dalam 1 generasi, artinya bukan kaya warisan, tapi kaya dengan modal zero, alias kerja sendiri. Kemudian orang-orang ini diwawancara satu persatu secara detail, dan di-summary-kan gaya hidup orang-orang tersebut, berikut 10 gaya hidup:

1. Orang-orang tersebut frugal = hemat, artinya: mereka penuh pertimbangan dalam memanfaatkan uang mereka. Untuk beli sesuatu, pikir-pikir dulu sekitar 20 kali, tipe orang yang tanya sama Tuhan tentang segala sesuatu pengeluaran. Mereka tidak diperbudak mode, meskipun tidak kuno, tapi modis. Mereka tahu di mana beli barang bagus tapi murah.

2. Orang-orang tersebut selalu hidup di bawah income mereka, tidak hidup gali lobang tutup lobang alias anti utang.

3. Sangat loyal terhadap pasangan - tidak cerai dan setia!

4. Selalu lolos dari prahara baik dalam keluarga/bisnis (di USA sering resesi ekonomi, mereka selalu lolos). Setelah ditanya apa kunci lolosnya, jawabannya: "overcoming worry and fear with The Bible and pray, with faith to God. We have God and His word."

5. Cara berpikir mereka berbeda dalam segala segi dengan orang-orang kebanyakan, contoh: kita kalau ke mall, mikir abisin duit, mereka malah survey mencari bisnis apa yang paling laku di mall. They think differently from the crowd. Mereka "man of production" bukan "man of consumption."

6. Ketika ditanya kunci suksesnya:
a. Punya integritas = omongan dan janji bisa dipegang dan dipercaya.
b. Disiplin = tidak mudah dipengaruhi, dalam segala hal, termasuk disiplin dalam hal makanan, mereka orang yang tidak sembarangan konsumsi makanan. Tidak serakah.
c. Selalu mengembangkan social skill = cara bergaul, belajar getting along with people, belajar leadership, menjual ide, mereka orang yang meng-upgrade dirinya, tidak malas belajar.
d. Punya pasangan yg support, selalu mendukung dalam keadaan enak / tidak. Menurut mereka, integrity dimulai di rumah, kalau seorang suami/istri tidak bisa dipercaya di rumah, pasti tidak bisa dipercaya diluar.

7. Pembagian waktu/aktivitas, paling banyak untuk hal-hal berikut:
a. Mengajak anak dan cucu sport/olahraga, alasannya, dengan olahraga bisa meningkatkan fighting spirit yang penting untuk pertandingan rohani untuk menang sebagai orang beriman, untuk bisa sportif (menerima kenyataan, tetapi dengan semangat untuk memperbaiki dan menang).
b. Banyak memikirkan tentang investment.
c. Banyak waktu berdoa, mencari hadirat Allah, belajar Firman. Ini menjadi lifestyle mereka sejak muda.
d. Attending religious activities.
e. Sosializing with children and grand child, ngobrol.
f. Entertaining with friends, maksudnya bergaul, membina hubungan.

8. Have a strong religious faith, dan menurut mereka ini kunci sukses mereka.

9. Religious millionaire. Mereka tidak pernah memaksakan suatu jumlah aset sama Tuhan, tapi mereka belajar mendengarkan suara Tuhan, berapa jumlah aset yang Tuhan inginkan buat mereka. Minta guidance untuk bisnis.
Mereka bukan type menelan semua tawaran bisnis yang disodorkan kepada mereka, tapi tanya Tuhan dulu untuk mengambil keputusan.

10. Ketika ditanya tentang siapa mentor mereka,
jawabannya adalah Tuhan.

[+/-] Read More...

Wednesday, April 1, 2009

Hidup Orang Kristen

Banyak orang yang sudah menerima Yesus, lahir baru, dan mendapatkan kesembuhan. Ketika seseorang baru menerima semuanya, Dia selalu nyatakan bahwa Tuhan itu dashyat, selalu keep on fire, dan kebaikan Tuhan selalu dirasakan. Namun seiring berjalannya waktu semua perlahan mulai menghilang, dari yang tadinya Dashyat sekarang tinggal baik, sampai pada akhirnya karena satu permintaan doa tak terjawab, banyak orang jatuh lebih dalam lagi dan benar2 ingin menutup dalam-dalam keinginan untuk menerima Dia kembali. Jarang dari setiap orang yang menerima Yesus dapat merasakan kebaikan Tuhan setiap hari, tapi ketika menerima suatu mujizat yang tak mungkin menjadi mungkin baru kita merasa bahwa Tuhan sungguh baik bahkan terlalu baik.

Menjadi kristen tidaklah gampang karena kekristenan bukan sebuah agama, tapi kekristenan adalah bagaimana orang hidup menurut arti kekristenan itu sendiri. Sesungguhnya orang kristen adalah yang paling menderita, dimana harus menghadapi berbagai macam tantangan hidup untuk mengetahui seberapa besar Iman dan Kesetiaan. Ditahap inilah banyak orang tak dapat melewatinya.

Ketika doa tak terpenuhi, orang menyalahkan Tuhan. Tapi ketika jawaban datang semua pergi meninggalkanNya sendiri. Tak jarang kita meninggalkan Dia sendiri tanpa pedulikan Hati Bapa yang hancur, tangisan Bapa yg kecewa akan perbuatan kita.
tapi tak jarang pula kita kembali untuk mohon pengampunan karena tak tahu lagi kemana harus berjalan. Tanpa sadar kita sudah mempermainkan hatiNya.

jika Tuhan mengajukan satu pertanyaan yg simple: "Apa yang sudah kau perbuat bagiKu?", apa yang akan menjadi jawaban kita..mana respon kita buat Dia, Buat tangan yang terpaku diatas kayu salib untuk gantikan kita?.
Ingat..!!! tidak hanya orang Romawi yg menyalibkan Dia tapi kita membantu menahan tangan yang tidak berdosa, memegang palu dan memakukan paku kedalam tanganNya.
Siapkan jawaban saudara untuk pertanyaan diatas karena Tuhan menginginkan jawaban itu. AMin

[+/-] Read More...

Melarang Yesus untuk Masuk ke dalam GerejaNya Sendiri

Waktu itu Minggu pagi yang cerah. Orang-orang pergi memenuhi gereja dengan pakaian yang bagus-bagus. Ketika mereka masuk, mereka diberi sebuah buletin yang berisikan pengumuman, tema khotbah hari itu, dan nyanyian yang akan dinyanyikan dan siapa yang perlu didoakan. Pada ujung belakang deretan yang hendak masuk berdirilah seorang tua. Pakaiannya kumuh dan tampaknya sudah beberapa hari ia tidak mandi dan mencukur janggutnya.

Ketika ia sampai ke depan pintu, ia melepas topinya dan memberi hormat pada usher. Rambutnya panjang, kotor dan kusut. Lalu usher itu berkata pada orang tua ini, “Maaf Pak Tua, tetapi Anda tak boleh masuk. Anda akan mengalihkan perhatian jemaat dan kami tidak menginginkan ada orang yang mengganggu kebaktian kami.” Orang tua itu memandangnya dengan wajah bertanya-tanya, ia memakai kembali topinya lalu ia meninggalkan gereja. Ia merasa sedih, karna ia ingin mendengar lagu-lagu pujian bagi Tuhan dan merasakan suasana ibadah dan hadirat Tuhan.Tetapi sayang sekali, ia tidak diizinkan masuk…


Di dalam sakunya ada sebuah Alkitab yang sudah tua dan usang dan ingin sekali mendengarkan Firman Tuhan, ia ingin mendengar pendeta mengutip ayat-ayat yang telah banyak ia garis bawahi di Alkitabnya. Tetapi sayang sekali, ia tidak diizinkan masuk….

Lalu ia menundukkan kepala dan berjalan menuruni tangga gereja yang besar itu. Ia duduk di luar halaman gereja dengan harapan masih bisa mendengar lagu-lagu pujian kepada Tuhan melalui pintu yang telah ditutup itu. Ah, betapa inginnya ia berada di antara mereka. Betapa rindunya ia beribadah mencari wajah Tuhan. Beberapa menitpun berlalu ketika seorang muda datang dari belakang dan duduk di dekatnya.

Lalu orang muda ini bertanya pada orang tua apa yang sedang ia lakukan. Orang tua itu menjawab, “Saya ingin sekali ke gereja hari ini mencari wajah Tuhan, tetapi saya kumuh dan pakaian saya telah tua. Mereka khawatir kalau saya mengganggu kebaktian mereka, saya tidak diizinkan masuk, itu sebabnya saya berusaha menikmati puji-pujian dan suasana ibadah dari luar.” Katanya dengan sedih. Lalu kedua orang itu berkenalan dan bersalaman.

Lalu Pak tua berkata : nama saya Stefanus, dan ia melihat orang muda itu berambut panjang seperti dia, mengenakan jubah, dan memakai sandal yang telah berdebu dan kotor. Lalu orang muda itu menepukkan tangannya ke bahu Stefanus dan berkata, “ Stefanus, jangan merasa terhina karena mereka melarangmu masuk. NamaKu YESUS, Aku juga telah berusaha untuk masuk ke gereja ini selama bertahun-tahun, dan mereka tidak membolehkanKu masuk.”

Apa yang bisa kita petik dari illustrasi ini ? Ada 2 hal : Pertama, tanpa kita sadari seringkali kita masih belum membuka hati memberi tempat bagi Yesus sekalipun kita sudah bertahun-tahun beribadah. Kedua, kita menghalangi orang lain untuk datang beribadah seperti yang dialami oleh Pak Tua Stefanus ini, kita belum membuka hati memberi tempat untuk jiwa-jiwa yang terhilang, hati kita tidak terbeban untuk jiwa-jiwa yang terhilang. Kita masih belum melakukan pelayanan ini, pelayanan memberi tempat.

APA YG DIMAKSUD DENGAN PELAYANAN MEMBERI TEMPAT ?

Membuka hati menyambut Yesus untuk sekali lagi lahir dalam hati kita sehingga hidup kita diubahkan.

Contoh: Orang Majus.

Orang majus ini memberi tempat bagi Tuhan. Buktinya orang majus mempersembahkan harta mereka. Kalau orang majus mempersembahkan harta mereka, berarti mereka itu telah mempersembahkan hati mereka. Sebab ada ayat yang mengatakan dimana hartamu berada di situ juga hatimu berada. Bahkan setelah mempersembahkan harta mereka, Matius 2 : 12b menuliskan mereka pulang melalui jalan lain, artinya mereka tidak kembali ke jalan hidup mereka yg lama, sebab mereka sudah diubahkan, kapan mereka diubahkan ? Saat mereka membuka hati memberi tempat bagi Yesus, saat itulah hidup mereka diubahkan.

Kalau kita datang beribadah tapi hidup kita tidak pernah berubah itu berarti kita masih belum memberi tempat bagi Yesus di hati kita. Dalam Injil Lukas Yesus berkata orang Farisi pulang tidak sebagai orang yang dibenarkan, sebab meskipun mereka rajin beribadah tetapi mereka belum membuka hati untuk Tuhan.

Marilah kita memberi tempat buat Yesus lebih lagi pada tahun 2008 seperti orang Majus yang memberikan persembahan terbaik buat Dia!

[+/-] Read More...

Jam Tangan

Seorang pemuda sedang dalam perjalanan kembali ke Jakarta dengan kereta api. Persis di depannya duduk seorang bapak. Setelah lama berdiam diri, sambil menguap sang pemuda bertanya kepada bapak tersebut, "Maaf, jam berapa sekarang, Pak???"

Sebuah pertanyaan yang biasa kita lakukan di mana pun, kapan pun, dan kepada siapa pun, dan biasanya kita selalu dapat jawaban.

Tapi kali ini sungguh di luar dugaan, si bapak diam saja. Mengira sang bapak agak kurang dengar, pemuda tersebut mengulanginya sampai 3 kali, namun si bapak tetap diam tidak bergeming sedikitpun.

Merasa kesal, pemuda langsung mencolek bapak tersebut dan berkata, "Saya heran, mengapa Bapak tidak menjawab pertanyaan saya? Apa sich susahnya," tanyanya kesal.

Si bapak menjawab dengan tenang: "Bukannya saya nggak mau menjawab, tapi nanti kalau saya jawab, kita pasti ngomong-ngomong lagi soal ini soal itu, terus, sampai nanti kita jadi akrab."

Si pemuda melongo mendengar ceramah si bapak, terus dia tanya lagi, "Lalu, apa salahnya kalau kita akrab?"

Si bapak bilang, "Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput saya di Gambir. Kalau kita sudah akrab, nanti kita akan turun sama-sama, terus saya pasti memperkenalkan mereka sama kamu."

Si pemuda tambah bingung, "Terus, Pak??" tanyanya lagi penasaran.

"Istri saya tuch orangnya baik sekali sama semua orang. Nanti dia pasti nawarin kamu mampir ke rumah. Nanti kamu mampir dan pasti mandi di rumah saya, terus makan di rumah saya. Kamu nanti lama-lama bisa akrab dengan anak gadis saya dan kamu bisa jadi pacar anak saya dan lama-lama kamu bisa jadi menantu saya." lanjut si bapak.

Sang pemuda yang tadi sudah bingung sekarang menjadi makin bingung, lantas dia tanya, "Terus apa hubungannya sama pertanyaan saya yang pertama?"

Sambil berdiri dan dengan lantang bapak tersebut menjawab, "Masalahnya ... SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU, JAM TANGAN SAJA NGGAK PUNYA!!!"


Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan. (Amsal 28:22)

[+/-] Read More...

Melamar

Percakapan pada suatu ruang personalia yang sedang mencari pegawai baru :
Boss : Nama saudara siapa ?
Pelamar : Anton pak...
Boss : Coba ceritakan tentang keluarga saudara ...!!
Pelamar : Saya 2 bersaudara, adik saya masih kuliah di Bandung ..
Orang Tua Saya tinggal di Surabaya .. Kakek dan nenek dari Bapak tinggal di Solo.. Kakek dan nenek dari Ibu tinggal di Medan .. Paman dan Pakde semua tinggal di Jakarta ..
Boss : Apakan saudara dapat berbahasa inggris ?
Pelamar : Yes .. sir ..
Boss : now tell to me about your family in english !!
Pelamar : Sorry sir .. i don't have family in english

[+/-] Read More...